Posted by Admin Web | 2022-11-24 03:18:00 | 1566 kali dibaca
by Admin Web 2022-11-24 03:18:00 Berita Daerah
Senin, 17 Oktober 2022 - Kabupaten Pangandaran meraih penghargaan Kawistara tahun 2022 dalam kategori bahasa di bidang pemerintah daerah, bertempat di Hotel Horison Bandung, Pada Senin, (17/10/2022).
Kawistara merupakan kata yang berasal dari bahasa sunda lama yang artinya termasyhur atau terkenal. Anugerah Kawistara ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada lembaga atau instansi maupun perorangan yang berkomitmen untuk pelaksanaan atau penguatan bahasa dan kesastraan.
Kepala Balai Bahasa Jawa barat Dr. Syarifuddin, M.Hum., menjelaskan tujuan dari penganugerahan ini; yakni untuk melestarikan semangat kesatuan yang digagas oleh para pemuda dalam peristiwa sumpah pemuda. Yang kedua, meningkatkan sikap positif masyarakat Indonesia sebagai bahasa persatuan; dan yang ketiga, meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam berbagai aktivitas kebahasaan dan kesastraan.
Acara ini merupakan event tahunan yang berlangsung dari tahun 2014, namun sempat vakum dari tahun 2019 hingga akhirnya kembali diselenggarakan pada tahun ini.
Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyebutkan Kawistara menjadi upaya kehadiran negara dalam apresiasi kepada masyarakat, kepada warganya yang telah berkomitmen untuk mengembangkan bahasa Indonesia.
"Anugerah Kawistara harus menjadi salah satu dari upaya kita memberikan apresiasi itu, memang mungkin apresiasinya tidak seberapa, tetapi tentu saja tidak bisa diliat dari nilai nominal dari apresiasi itu, sebab yang jauh lebih penting adalah kehadiran negara dalam upaya memberikan apresiasi kepada masyarakat, kepada warganya." Ucapnya.
Kabupaten Pangandaran sendiri mendapatkan penghargaan dalam kategori bahasa di bidang pemerintah daerah, yang diterima langsung oleh H. Jeje Wiradinata selaku Bupati Pangandaran.
Dalam sambutannya, H. Jeje Wiradinata menjelaskan jika Pangandaran terdiri dari berbagai suku bangsa, yang di dominasi oleh Suku Sunda dan juga Jawa di daerah perbatasan dengan Jawa tengah, hal yang melatarbelakangi perlunya bahasa persatuan agar tidak ada yang merasa tersisihkan.
"Itulah yang melatarbelakangi kami mengapa di acara-acara formal bahasa Indonesia menjadi bahasa utama yang kami lakukan. Sebagai daerah yang baru, tentu ini menjadi suatu yang luar biasa menggembirakan."
Meski begitu, beliau mengaku tak pernah menyangka, Pangandaran yang baru akan berusia 10 tahun pada 25 Oktober mendatang bisa mendapatkan penghargaan yang begitu besar, beliau mengatakan jika saat ini Pangandaran tengah berfokus menata pemerintahan, menata pengabdian kepada masyarakat, pendidikan dan Kesehatan.
"Pendidikan menjadi bagian yang paling utama, Kesehatan menjadi bagian yang fundamen."
Beliau melanjutkan, Pangandaran tetap mempertahankan karakter daerah, terlebih Pangandaran merupakan daerah wisata yang tidak hanya menjual keindahan alam, tetapi juga budayanya.
Dalam upaya tersebut, H. Jeje Wiradinata menyampaikan salah satunya mewajibkan sekolah, masyarakat desa hingga penjabat untuk tahu lagu Pupuh.
"Untuk itu kita kembangkan Pupuh, budaya, ronggeng gunung dan sebagainya. Saya kira kondisi kita pariwisata ya tentu keindahan alam, budaya juga menjadi bagian dari pengembangan itu. Insyaallah satu dasawarsa Pangandaran mewakili kepentingan masyarakat Indonesia, masyarakat Pangandaran."
Menutup sambutannya, Bupati Pangandaran tersebut kemudian melantunkan Pupuh Pucung dan meminta para tamu undangan untuk menyanyi bersama. (Tim Publikasi)